Selasa, 20 Desember 2016

SS_Tulisan2_Koperasi Ekonomi

 Pengalaman pertama saya dalam organisasi itu adalah ketika saya SMP. Saya waktu itu adalah seorang anggota pramuka Hizbul Wathan karena saya sekolah di muhammadiyah. kegiatan yg saya lakukan hanya sebatas latihan paskibra, semapur, dan kegiatan-kegiatan pramuka lainya. Pada saat itu saya tidak terlalu bersemangat untuk mengikutinya karena ada rasa keterpaksaan dan setelah menjalaninya saya mulai sedikit menyukai kegiatannya.
 Pada akhirnya saya mengikuti jambore yang diadakan Hizbul Wathan. setiap pulang sekolah kita melakukan latihan terus demi mendapatkan juara dalam jamborenya. Seketika saya mulai kembali teringat apa yang membuat saya ga betah dengan HW, dan itu karena memang saya tidak terlalu suka dengan berjemur, latihan berbaris di tengah lapangan. akhirnya saya berangkat untuk menjalani jambore, pengalaman yangg cukup seru dalam jambore itu dan banyak kejadian yg masih tersangkut di dalam benak saya. namun sayang ketika di jambore kita hanya mendapatkan juara ke 3 tidak seperti yg di harapkan.
 Lalu kita semua akhirnya pulang kembali ke sekolah dan keesokan harinya kita semua di lantik menjadi anggota berpangkat lebih tinggi. namun pada sesaat setelah di lantik dan mendapatkan ijazahnya, saya keluar karena saya sebenernya hanya ingin mencoba-coba saja.

SS_Tugas2_Koperasi Ekonomi

      Koperasi Simpan pinjam (Kospin) Jasa yang berkantor pusat di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, adalah koperasi yang fenomenal dan terbesar di Indonesia. Koperasi yang mensyaratkan anggotanya adalah pedagang ini memiliki 95 kantor cabang di sejumlah daerah di Indonesia, beraset Rp 2,8 triliun pada September 2012, perputaran uang mencapai Rp 3 miliar – Rp 3,4 miliar per hari, dan menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 200.000 orang. Keistimewaan lainnya adalah dana yang digulirkan berasal dari para anggota, sehingga bisa memberikan kredit dengan bunga lebih rendah dibanding perbankan.

     Koperasi ini didirikan Desember 1973 dengan modal awal Rp 4 Juta. Ide awal pendiriannya untuk membantu permodalan para pengusaha batik dan tekstil agar tidak bangkrut karena kesulitan memperoleh pinjaman permodalan. Gagasan inti pendirian koperasi ini adalah bersatu atau bersama membangun usaha yang merupakan semangat koperasi. Pendiriannya mempunyai gagasan semerlang untuk mempersatukan semua kekuatan ekonomi rakyat dari berbagai kelompok etnis, terutama Jawa, China, dan Arab. Itulah sebabnya Kospin Jasa dengan mudah menghimpun dana simpanan yang cukup besar pada waktu itu, di tengah-tengah krisis dalam ekonomi kerakyatan. Anggota Kospin Jasa bukan hanya dari pengusaha batik dan tekstil, tetapi juga pedagang, sehingga dapat dihimpun dana dari sektor perdagangan. Selain itu para pengusaha batik dan tekstil yang masih mampu bertahan dari krisis ikut juga mendukung Kospin Jasa. Inti dari keberhasilan koperasi itu adalah anggotanya yang terdiri dari orang-orang yang telah memiliki penghasilan cukup besar.

Setiap anggota berkewajiban memberikan simpanan pokok Rp 1 juta dan simpanan wajib Rp 9 juta pada saat pertama kali menjadi anggota. Uang milik anggota dan uang tabungan nasabah itu yang diputar untuk kelangsungan hidup Kospin Jasa. Kospin Jasa memberikan pinjaman Rp 1 juta – Rp 40 miliar dengan perputaran uang Rp 3 miliar – Rp 3,4 miliar per hari. Jenis usaha nasabah meliputi usaha batik, warung sembako, angkutan umum, warung makan dan lain-lain.

Metode yang diterapkan Kospin Jasa dalam meraih kesuksesan adalah pemberian bunga yang lebih kecil dari bank yakni 0,9 % per bulan, karena Kospin Jasa mempunyai dana besar yang berasal dai anggota dan perputaran uang di nasabah. Perekrutan tokoh masyarakat di dunia bisnis yang berpengaruh dalam kepengurusan koperasi, juga mempermudah untuk pembukaan cabang di berbagai daerah yang potensial dan memudahkan akses nasabah dengan koperasi. 

Sumber : https://pekalongankota.go.id/artikel/koperasi-simpan-pinjam-pekalongan-terbesar-di-indonesia