Jumat, 19 Oktober 2018

Review Jurnal

The Effect of Leadership and Work Environment to Employee Performance through Job Satisfaction at the Employment Training Center West Java Province



Jurnal: The International Journal Of Business & Management (ISSN 2321–8916)
Volume: Vol.6 Issue 2
Tahun: Februari, 2018
Penulis: Nuresna Irmayana, Suryanto, Ella Siti Chaeriah

Tujuan Penelitian
    Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh kepemimpinan, lingkungan, dan kepuasan kerja pada performa karyawan secara serentak atau sebagian, dan untuk mengetahui pengaruh pemimpin dan lingkungan pekerjaan pada performa melewati kepuasan kerja,

Latar Belakang
    Setiap organisasi ingin memiliki karyawan yang andal. Karyawan adalah salah satu sumber daya organisasi, mempertimbangkan bahwa karyawan adalah sumber daya yang dapat melakukan kegiatan sehari-hari dan sebagai pengembang organisasi. Karyawan yang bekerja di
organisasi diharapkan untuk tampil andal.
   Berdasarkan penelitian sebelumnya, kinerja karyawan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kepemimpinan, lingkungan dan kepuasan kerja karyawan.
Jika kepemimpinan dapat dipahami dan dijalankan oleh setiap karyawan maka diharapkan akan dapat mencapai karyawan kinerja yang baik. Menurut Mangkunegara (2000), kinerja (Work Performance) adalah hasil kerja dalam kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sulistiyani (2003) menyatakan bahwa kinerja seseorang adalah kombinasi kemampuan, usaha dan peluang yang dapat dinilai dari pekerjaannya.
  Selain faktor kepemimpinan, lingkungan kerja juga berkontribusi terhadap pencapaian kinerja karyawan yang baik. Menurut Nitisemito (1992), lingkungan kerja adalah kondisi internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi moral sehingga pekerjaan dapat diharapkan selesai lebih cepat dan lebih baik. Menurut Sedarmayanti (2003) lingkungan kerja kondisi dikatakan baik atau tepat jika manusia dapat melakukan aktivitas secara optimal, sehat, aman, dan nyaman.
Kepuasan kerja juga mempengaruhi kinerja karyawan. Kepuasan kerja adalah kondisi di mana karyawan merasa puas dengan kebutuhan - kebutuhan mereka. Jika kebutuhan karyawan terpenuhi maka akan menimbulkan kepuasan kerja pada karyawan.

Landasan Teori
Leadership
Hanafi (2002) menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk memberikan arahan dan koordinasi kepada bawahan dalam mencapai tujuan organisasi, serta kesediaan untuk menjadi tanggung jawab utama dari kegiatan kelompok yang dipimpinnya.
Menurut Hasibuan (2003: 170) "Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan untuk mau bekerja bersama dan bekerja secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi."
Work Environment
Menurut Nitisemito (1992: 159), lingkungan kerja adalah kondisi internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi moral sehingga pekerjaan dapat diharapkan selesai lebih cepat dan lebih baik.
Menurut Sedarmayanti (2003: 12) kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau tepat jika manusia bisa melakukan kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Kesesuaian lingkungan kerja dapat dilihat sebagai hasilnya dalam jangka panjang, lingkungan kerja yang lebih buruk dapat menuntut lebih banyak tenaga kerja dan waktu serta tidak mendukung efisiensi desain sistem kerja.
Job Satisfaction
Kepuasan kerja, menurut Martoyo (1992: 115), pada dasarnya adalah salah satu aspek psikologis yang mencerminkan seseorang perasaan terhadap pekerjaannya, dia akan puas dengan kecocokan keterampilan, keterampilan dan harapannya dengan pekerjaan yang dia hadapi. Kepuasan sebenarnya adalah kondisi subyektif yang merupakan hasil kesimpulan berdasarkan perbandingan apa yang diterima karyawan dari pekerjaannya dari yang diharapkan, diinginkan, dan dianggap layak atau berhak atasnya. Sementara setiap atasan / karyawan subyektif menentukan bagaimana pekerjaan itu memuaskan.
Employee Performance
Memahami kinerja menurut Siswanto (2002: 235) menyatakan bahwa kinerja adalah kualitas pekerjaan dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya
Rivai (2005: 309) mengatakan bahwa kinerja adalah perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai kinerja kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya di perusahaan. Hasil kerja atau aktivitas seorang karyawan dalam kualitas dan kuantitas dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya.

Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada karyawan Pusat Pelatihan Tenaga Kerja Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis penjelasan. Ini berarti bahwa setiap variabel yang disajikan dalam hipotesis akan diamati melalui pengujian hubungan kausal variabel independen terhadap variabel dependen.

Populasi
    Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah karyawan organisasi yaitu sebanyak 78 orang. Nomor sampel diambil sepenuhnya atas dasar populasi yang ada dan pengambilan sampel disebut sampel jenuh.

Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel antara variabel kepemimpinan dan lingkungan kerja pada kinerja karyawan.

Hasil Analisis
  Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja serentak. Variabel kepemimpinan, lingkungan kerja dan kepuasan kerja mempengaruhi kinerja karyawan sebagian.

Kesimpulan
  Variabel kepemimpinan dan lingkungan kerja mempengaruhi kinerja karyawan secara bersamaan. Nilai F aritmatika adalah 17,308 dan signifikansinya 0,05. Nilai ini kurang dari 0,05. Nilai r square 31,6% berarti kepemimpinan dan variabel lingkungan mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 31,6% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model persamaan.
Variabel kepemimpinan mempengaruhi kinerja karyawan secara parsial. Nilai t adalah 3,668. Nilai signifikansi 0,00. Nilai signifikansi ini lebih kecil dari 0,05. Nilai r kuadrat adalah 0,150. Ini berarti pengaruh variabel kepemimpinan pada kinerja karyawan 15,0% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk ke dalam model persamaan.
Kerja Variabel lingkungan mempengaruhi kinerja karyawan secara parsial. Nilai t adalah 4,598. Nilai signifikansi 0,00. Nilai signifikansi ini lebih kecil dari 0,05. Nilai r kuadrat adalah 0,218. Ini berarti bahwa pengaruh variabel lingkungan pada kinerja karyawan adalah 21,8% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam bmodel persamaan.
Variabel kepuasan kerja mempengaruhi kinerja karyawan secara parsial. Nilai t adalah 2,312. Nilai signifikansi dari 0,023. Nilai signifikansi ini lebih kecil dari 0,05. Nilai r kuadrat adalah 0,066. Ini berarti efek lingkungan variabel pada kinerja karyawan sebesar 6,6% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk ke dalam persamaan model.
Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan adalah 0,388. Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja 0,265 X 0,256 = 0,0678. Dalam hal ini pengaruh langsung lebih besar daripada efek tidak langsung sehingga bisa mengatakan bahwa variabel kepuasan kerja tidak sebagai variabel yang menghalangi.
Pengaruh langsung dari lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan adalah 0,467. Sedangkan pengaruh lingkungan hidup kinerja karyawan melalui kepuasan kerja adalah 0,097 X 0,256 = 0,02483. Dalam hal ini pengaruh langsung lebih besar daripada pengaruh tidak langsung sehingga dapat dikatakan bahwa variabel kepuasan kerja tidak sebagai variabel yang menghalangi.