Selasa, 20 November 2018

Tugas Kelompok Manajemen SDM

Manajemen SDM
Kelompok 5
Anggota :
  1. Andrey Raymon S. (27215440)
  2. Edward Julianz (22215110)
  3. Farah Amalina (22215475)
  4. Jaka Maulana Wicaksono (23215518)
  5. Nur Latifah Siregar (25215190)
  6. Rio Stanley (26215041)
  7. Shafira Kurnia Ayu (26215509)
PT. Batik Keras
v Fungsi Manajerial
        A.    Perencanaan
§  Tujuan perusahaan
1.      Memperkenalkan seni batik Indonesia kepada seluruh masyarakat baik dari dalam negri atau masyarakat luar negri
2.      Memperoleh keuntungan dari usaha yang didirikan
§  Visi
Menjadi perusahaan distribusi kerajinan tenaga batik yang berkualitas, terjangkau, dan mensejahterakan pengerajin batik.
§  Misi
1.      Melestarikan dan menciptakan kecintaan masyarakat terhadap seni batik tradisional.
2.      Menciptakan produk batik dengan mutu, pembuatan yang teliti oleh pengerajin profesional, dan dapat bersaing dengan pasar dunia.
3.      Menempatkan para pesaing, pemasok, dan distributor sebagai mitra kerja yag saling menguntungkan.

       B.     Pengorganisasian

       C.     Pengarahan
1.      Karyawan masuk jam 9 pagi sampai jam 5 sore
2.      Penambahan bonus jika karyawan kerja lembur
3.      Waktu istirahat diberikan pada jam 12 siang sampai jam 1 siang
4.      Setiap karyawan wajib mengisi absen/daftar hadir dengan finger print atau alat sidik jari
5.      Setiap karyawan sudah dijaminkan dengan asuransi ketenagakerjaan yang diatur oleh undang-undang
6.      Karyawan pada divisi Gudang diberikan fasilias kendaraan untuk operasional pengriman barang
7.      Direksi diberikan fasilitas kendaraan untuk kegiatan operasional perusahaan
8.      Setiap karyawan yang telah memenuhi target dengan cepat akan diberikan bonus
9.      Karyawan yang telat hadir pada jam masuk atau selesai istirahat akan dikenakan denda ataupun pengurangan bonus
10.  Setiap karyawan diberikan kompensasi pengambilan cuti dalam setahun sebanyak 20 hari
       D.    Pengendalian
1.      Diadakan briefing setiap 30 menit sebelum memulai pekerjaan
2.      Setiap akhir bulan akan diadakan evaluasi hasil kerja
3.      Setiap karyawan wajib untuk mengikuti standar prosedur kerja (SOP)
4.      Pada jam operasional, divisi pengontrolan mengawasi kinerja karyawan


v Fungsi Operasional
A.    Pengadaan
1.      Melakukan perekrutan karyawan berdasarkan divisi-divisi yang dibutuhkan
2.      Menetapkan kriteria calon karyawan
3.      Melakukan seleksi
B.     Pengembangan
1.      Karyawan yang telah diterima akan dilatih/training terlebih dahulu sebelum ditempatkan dengan keahlian masing-masing calon karyawan
2.      Penempatan karyawan pada divisi-divisi sesuai dengan keahliannya
3.      Setiap karyawan yang akan naik jabatan harus melalui tes dan pelatihan
C.     Kompensasi
1.      Penambahan bonus lembur digabungkan ke uang gaji
2.      Apresiasi perusahaan terhadap kedisiplinan kerja karyawan
D.    Pengintegrasian
1.      Pengadaan koperasi simpan pinjam bagi karyawan
2.      Pengadaan even-even karyawan
E.     Pemeliharaan
1.      Pemberian dana pensiun bagi karyawan yang sudah mencapai usia pensiun yang telah ditetapkan oleh perusahaan
2.      Menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh karyawan
F.     PHK (Putus Hubungan Kerja)
1.      Setiap karyawan yang di PHK akan diberikan pesangon
2.      Karyawan yang melanggar aturan dan kode etik perusahaan akan dikenakan sanksi surat peringatan sebanyak dua kali
3.      Jika karyawan melanggar aturan lebih dari batas surat peringatan atau melanggar peraturan yang sangat fatal akan di PHK

Jumat, 19 Oktober 2018

Review Jurnal

The Effect of Leadership and Work Environment to Employee Performance through Job Satisfaction at the Employment Training Center West Java Province



Jurnal: The International Journal Of Business & Management (ISSN 2321–8916)
Volume: Vol.6 Issue 2
Tahun: Februari, 2018
Penulis: Nuresna Irmayana, Suryanto, Ella Siti Chaeriah

Tujuan Penelitian
    Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh kepemimpinan, lingkungan, dan kepuasan kerja pada performa karyawan secara serentak atau sebagian, dan untuk mengetahui pengaruh pemimpin dan lingkungan pekerjaan pada performa melewati kepuasan kerja,

Latar Belakang
    Setiap organisasi ingin memiliki karyawan yang andal. Karyawan adalah salah satu sumber daya organisasi, mempertimbangkan bahwa karyawan adalah sumber daya yang dapat melakukan kegiatan sehari-hari dan sebagai pengembang organisasi. Karyawan yang bekerja di
organisasi diharapkan untuk tampil andal.
   Berdasarkan penelitian sebelumnya, kinerja karyawan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kepemimpinan, lingkungan dan kepuasan kerja karyawan.
Jika kepemimpinan dapat dipahami dan dijalankan oleh setiap karyawan maka diharapkan akan dapat mencapai karyawan kinerja yang baik. Menurut Mangkunegara (2000), kinerja (Work Performance) adalah hasil kerja dalam kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sulistiyani (2003) menyatakan bahwa kinerja seseorang adalah kombinasi kemampuan, usaha dan peluang yang dapat dinilai dari pekerjaannya.
  Selain faktor kepemimpinan, lingkungan kerja juga berkontribusi terhadap pencapaian kinerja karyawan yang baik. Menurut Nitisemito (1992), lingkungan kerja adalah kondisi internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi moral sehingga pekerjaan dapat diharapkan selesai lebih cepat dan lebih baik. Menurut Sedarmayanti (2003) lingkungan kerja kondisi dikatakan baik atau tepat jika manusia dapat melakukan aktivitas secara optimal, sehat, aman, dan nyaman.
Kepuasan kerja juga mempengaruhi kinerja karyawan. Kepuasan kerja adalah kondisi di mana karyawan merasa puas dengan kebutuhan - kebutuhan mereka. Jika kebutuhan karyawan terpenuhi maka akan menimbulkan kepuasan kerja pada karyawan.

Landasan Teori
Leadership
Hanafi (2002) menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk memberikan arahan dan koordinasi kepada bawahan dalam mencapai tujuan organisasi, serta kesediaan untuk menjadi tanggung jawab utama dari kegiatan kelompok yang dipimpinnya.
Menurut Hasibuan (2003: 170) "Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan untuk mau bekerja bersama dan bekerja secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi."
Work Environment
Menurut Nitisemito (1992: 159), lingkungan kerja adalah kondisi internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi moral sehingga pekerjaan dapat diharapkan selesai lebih cepat dan lebih baik.
Menurut Sedarmayanti (2003: 12) kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau tepat jika manusia bisa melakukan kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Kesesuaian lingkungan kerja dapat dilihat sebagai hasilnya dalam jangka panjang, lingkungan kerja yang lebih buruk dapat menuntut lebih banyak tenaga kerja dan waktu serta tidak mendukung efisiensi desain sistem kerja.
Job Satisfaction
Kepuasan kerja, menurut Martoyo (1992: 115), pada dasarnya adalah salah satu aspek psikologis yang mencerminkan seseorang perasaan terhadap pekerjaannya, dia akan puas dengan kecocokan keterampilan, keterampilan dan harapannya dengan pekerjaan yang dia hadapi. Kepuasan sebenarnya adalah kondisi subyektif yang merupakan hasil kesimpulan berdasarkan perbandingan apa yang diterima karyawan dari pekerjaannya dari yang diharapkan, diinginkan, dan dianggap layak atau berhak atasnya. Sementara setiap atasan / karyawan subyektif menentukan bagaimana pekerjaan itu memuaskan.
Employee Performance
Memahami kinerja menurut Siswanto (2002: 235) menyatakan bahwa kinerja adalah kualitas pekerjaan dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya
Rivai (2005: 309) mengatakan bahwa kinerja adalah perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai kinerja kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya di perusahaan. Hasil kerja atau aktivitas seorang karyawan dalam kualitas dan kuantitas dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya.

Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada karyawan Pusat Pelatihan Tenaga Kerja Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis penjelasan. Ini berarti bahwa setiap variabel yang disajikan dalam hipotesis akan diamati melalui pengujian hubungan kausal variabel independen terhadap variabel dependen.

Populasi
    Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah karyawan organisasi yaitu sebanyak 78 orang. Nomor sampel diambil sepenuhnya atas dasar populasi yang ada dan pengambilan sampel disebut sampel jenuh.

Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel antara variabel kepemimpinan dan lingkungan kerja pada kinerja karyawan.

Hasil Analisis
  Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja serentak. Variabel kepemimpinan, lingkungan kerja dan kepuasan kerja mempengaruhi kinerja karyawan sebagian.

Kesimpulan
  Variabel kepemimpinan dan lingkungan kerja mempengaruhi kinerja karyawan secara bersamaan. Nilai F aritmatika adalah 17,308 dan signifikansinya 0,05. Nilai ini kurang dari 0,05. Nilai r square 31,6% berarti kepemimpinan dan variabel lingkungan mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 31,6% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model persamaan.
Variabel kepemimpinan mempengaruhi kinerja karyawan secara parsial. Nilai t adalah 3,668. Nilai signifikansi 0,00. Nilai signifikansi ini lebih kecil dari 0,05. Nilai r kuadrat adalah 0,150. Ini berarti pengaruh variabel kepemimpinan pada kinerja karyawan 15,0% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk ke dalam model persamaan.
Kerja Variabel lingkungan mempengaruhi kinerja karyawan secara parsial. Nilai t adalah 4,598. Nilai signifikansi 0,00. Nilai signifikansi ini lebih kecil dari 0,05. Nilai r kuadrat adalah 0,218. Ini berarti bahwa pengaruh variabel lingkungan pada kinerja karyawan adalah 21,8% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam bmodel persamaan.
Variabel kepuasan kerja mempengaruhi kinerja karyawan secara parsial. Nilai t adalah 2,312. Nilai signifikansi dari 0,023. Nilai signifikansi ini lebih kecil dari 0,05. Nilai r kuadrat adalah 0,066. Ini berarti efek lingkungan variabel pada kinerja karyawan sebesar 6,6% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk ke dalam persamaan model.
Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan adalah 0,388. Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja 0,265 X 0,256 = 0,0678. Dalam hal ini pengaruh langsung lebih besar daripada efek tidak langsung sehingga bisa mengatakan bahwa variabel kepuasan kerja tidak sebagai variabel yang menghalangi.
Pengaruh langsung dari lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan adalah 0,467. Sedangkan pengaruh lingkungan hidup kinerja karyawan melalui kepuasan kerja adalah 0,097 X 0,256 = 0,02483. Dalam hal ini pengaruh langsung lebih besar daripada pengaruh tidak langsung sehingga dapat dikatakan bahwa variabel kepuasan kerja tidak sebagai variabel yang menghalangi.

Jumat, 08 Juni 2018

Softskill: Life Story

Hi, My name is Edward Julianz, here's my story. I was born on 18 july 1997. I’m the third child in the family with consist of 1 female and 2 male. Jakarta is my birth place, which was a good place when there's not much of a traffic jam. I don't remember much during the early years but my mom told me few things about me. She told me that I used to introduced my foreigner uncle from australia to my neighbor like i was trying to showing off to them,  and i used to talk very much unlike nowadays. My hobby was playing Playstation until my mother yelled at me.

My School life, I still remember the first day I went to kindergarten everything was good except the interaction with other girl student. I spent 6 years in SD Muhammadiyah 12, still feel like i'm in kindergarten..unable to talk with other girl because some sort of situation. my interaction with other male student was qute good though i don't have many friends because i was the quite one but i have friends that really close until now. i used to cry when my father dropped me off in elementary school because i thought that i couldn't see my father again, and it did happen when i was in fourth class, my father did died because of cancer. 3 years later i moved to Junior High School precisely at SMP Muhammadiyah 22. same environment and still in the same condition. in junior high school i met my best friend and we still meet with each other although we went to different university. one them is working. good friends, you don't want to lose a friend like them. got rejected once, because i was too stiff with girls. I went to high school in SMA Negeri 9 Tangsel. it was kinda better environment than before, i start to talk with girls, but not too intense only like when i need something from them. i became not too quiet kid than i used to, i got lazy and such. i met my close friends in highschool too, but we rarely met only do online conversation because some of them went to university that too far.

Now I’m college student in Gunadarma University. I already spend six semester in this place I’m a student majoring in accounting. my hobby now is something that involve motorcycle. Like doing some modification to my motorcycle, or collecting helmet, or make money out of it. for example, i bought HJC RPHA 10 for Rp1.800.000 and then when there's someone looking for it i sell it for Rp2.500.000.

I have a plan when I finish my collage I will looking for a job, gift my mother a ticket to hajj, get married (if i found the one) and have 2 kids, and then lived a happily marriage. alternate ending if i don't have a wife..collect more helmet, buy 4 big motorcycle and live a lonely life.